Baper yang terlambat..
hahaha
Udah lewat jauh dari film fenomenal 2016 Ada Apa Dengan CInta 2
Tapi karena lagi bosen dan gak tau mau ngapain jadilah nonton ulang AADC2 dilanjutkan AADC1 (well you should know but I really enjoy watching movie like this..hahaha)
Dan selalu dibuat kagum dengan semua puisinya
Gue termasuk penikmat puisi dan pembuat (rusak) puisi :p
Yuph here is for you all "CInta n Rangga Lovers" lets start "BAPER"
Puisi Cinta
Ketika tunas ini tumbuh
Serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang terhembus adalah kata
Angan, debur dan emosi
Bersatu dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat
Lidah kita menyatu
Maka setiap apa terucap adalah sabda pendita ratu
Ahh.. diluar itu pasir diluar itu debu
Hanya angin meniup saja
Lalu terbang hilang tak ada
Tapi kita tetap menari
Menari cuma kita yg tau
Jiwa ini tandu maka duduk saja
Maka akan kita bawa
Semua
Karena..
Kita Semua Adalah Satu
Puisi Rangga
Puisi Perpisahan Rangga
hahaha
Udah lewat jauh dari film fenomenal 2016 Ada Apa Dengan CInta 2
Tapi karena lagi bosen dan gak tau mau ngapain jadilah nonton ulang AADC2 dilanjutkan AADC1 (well you should know but I really enjoy watching movie like this..hahaha)
Dan selalu dibuat kagum dengan semua puisinya
Gue termasuk penikmat puisi dan pembuat (rusak) puisi :p
Yuph here is for you all "CInta n Rangga Lovers" lets start "BAPER"
Puisi Cinta
Ketika tunas ini tumbuh
Serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang terhembus adalah kata
Angan, debur dan emosi
Bersatu dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat
Lidah kita menyatu
Maka setiap apa terucap adalah sabda pendita ratu
Ahh.. diluar itu pasir diluar itu debu
Hanya angin meniup saja
Lalu terbang hilang tak ada
Tapi kita tetap menari
Menari cuma kita yg tau
Jiwa ini tandu maka duduk saja
Maka akan kita bawa
Semua
Karena..
Kita Semua Adalah Satu
Puisi Rangga
Puisi Perpisahan Rangga
Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
Kulari ke pantai kemudian teriakku
Sepi… sepi dan sendiri aku benci
Ingin bingar aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat
Enyah saja engkau pekat
Seperti berjelaga jika kusendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar terdera?
Atau aku harus lari ke hutan, belok ke pantai?
And the Last is....
Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur dihatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk dicaci
Baru sekali ini aku melihat karya surga dalam mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya
Bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu
Itu saja
-Mahakarya by Riko Prijanto-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar